KORELASI PEARSON DAN PERSAMAAN REGRESI LINEARNYA
Tabel 1. Hubungan antara lama penggunaan mesin produksi dengan kuantitas hasil produksi pellet pakan ternak
Tabel 1. Hubungan antara lama penggunaan mesin produksi dengan kuantitas hasil produksi pellet pakan ternak
Correlations: LAMA, PRODUKSI
Pearson correlation of LAMA and PRODUKSI = 0,981
P-Value = 0,000
Regression Analysis: PRODUKSI versus LAMA
The regression equation is
PRODUKSI = - 11,1 + 9,73 LAMA
Predictor Coef SE Coef T P
Constant -11,125 5,010 -2,22 0,057
LAMA 9,7321 0,6781 14,35 0,000
S = 5,07423 R-Sq = 96,3% R-Sq(adj) = 95,8%
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 5304,0 5304,0 206,00 0,000
Residual Error 8 206,0 25,7
Total 9 5510,0
Correlations (Pearson)
LAMA
PRODUKSI 0,9811
P-VALUE 0,0000
Cases Included 10 Missing Cases 0
Unweighted Least Squares Linear Regression of PRODUKSI
Predictor
Variables Coefficient Std Error T P
Constant -11,1250 5,01040 -2,22 0,0571
LAMA 9,73214 0,67807 14,35 0,0000
R-Squared 0,9626 Resid. Mean Square (MSE) 25,7478
Adjusted R-Squared 0,9579 Standard Deviation 5,07423
Source DF SS MS F P
Regression 1 5304,02 5304,02 206,00 0,0000
Residual 8 205,98 25,75
Total 9 5510,00
Cases Included 10 Missing Cases 0
Praktikum kali ini mempelajari tentang korelasi Pearson dan persamaan regresi linearnya. Tabel pertama menunjukkan hubungan antara lama penggunaan mesin produksi tersebut dengan kuantitas hasil produksi pellet pakan ternak yang dihasilkan. Tabel yang disajikan merupakan yang tertera pada worksheet di Minitab. Yang dicari yaitu korelasi antara sifat lama mesin beroperasi dengan kuantitas hasil produksi, dan juga persamaan regresinya.
Regression 1 5304,0 5304,0 206,00 0,000
Residual Error 8 206,0 25,7
Total 9 5510,0
Correlations (Pearson)
LAMA
PRODUKSI 0,9811
P-VALUE 0,0000
Cases Included 10 Missing Cases 0
Unweighted Least Squares Linear Regression of PRODUKSI
Predictor
Variables Coefficient Std Error T P
Constant -11,1250 5,01040 -2,22 0,0571
LAMA 9,73214 0,67807 14,35 0,0000
R-Squared 0,9626 Resid. Mean Square (MSE) 25,7478
Adjusted R-Squared 0,9579 Standard Deviation 5,07423
Source DF SS MS F P
Regression 1 5304,02 5304,02 206,00 0,0000
Residual 8 205,98 25,75
Total 9 5510,00
Cases Included 10 Missing Cases 0
Praktikum kali ini mempelajari tentang korelasi Pearson dan persamaan regresi linearnya. Tabel pertama menunjukkan hubungan antara lama penggunaan mesin produksi tersebut dengan kuantitas hasil produksi pellet pakan ternak yang dihasilkan. Tabel yang disajikan merupakan yang tertera pada worksheet di Minitab. Yang dicari yaitu korelasi antara sifat lama mesin beroperasi dengan kuantitas hasil produksi, dan juga persamaan regresinya.
Dengan menggunakan Minitab, didapat nilai p-value yaitu 0,000. Seperti kita ketahui nilai p > 0,05 berarti tidak berkorelasi atau tidak nyata, sedangkan jika p < p =" 0,000">
Persamaan regresi yang didapat yaitu PRODUKSI = - 11,1 + 9,73 LAMA. Setiap pertambahan 1 satuan LAMA akan meningkatkan PRODUKSI sebesar – 11,1 + 9,73 LAMA. LAMA merupakan variabel bebas. Hasil yang didapat menggunakan Minitab sama dengan hasil yang didapat dengan program aplikasi Statistix. R-sq = 96,3% atau R-squared = 0,9626 dari hasil yang didapat dari Statistix. Hal ini menunjukkan kebertepatan titik yang kita amati dengan garis model PRODUKSI = -11,1 + 9,73 LAMA. Proporsi keragaman variabel X terhadap Y bisa diterangkan secara linier sebesar 96,3%, dan sebesar 3,7% diterangkan dari hal lain. Dari grafik 1 terlihat bahwa plot-plot mebentuk suatu garis, hal ini menandakan bahwa sebaran tidak normal. Nilai lain yang didapat yaitu derajat bebas (DF), jangkauan kuartil (SS), kuartil tengah (MS) dan fisher (F).
KORELASI SPEARMAN DAN PERSAMAAN REGRESI LINEARNYA
Sum of C7 Sum of C7 = 32,5
Data Display
K2 195,000
K3 64,0000
K4 63,0000
K5 504,000
K6 0,386905
K7 0,613095
Data Display
K8 6,00000
K9 2,44949
K10 1,50177
K11 0,375886
K12 0,624114
K13 0,790009
K14 1.90095
Praktikum kali ini mempelajari tentang korelasi Spearman dan persamaan regresi linearnya. Tabel pertama menyajikan nilai skor ketangkasan jari dan kemampuan mekanikan pekerja. Karena data merupakan nilai skor, maka diolah secara statistic non-parametrik. Yang dicari merupakan koefisien korelasi antara sifat ketangkasan jari dan kemampuan mekanikal pekerja, serta persamaan regresinya.
Dengan menggunakan Minitab, bisa didapat nilai korelasi spearman (rs), nilai t, sehingga bisa dibuat persamaan regresinya. Aplikasi yang digunakan yaitu Data > Rank untuk mengurutkan skor dan Calc > calculator untuk mencari nilai korelasi spearman serta nilai t. Langkah-langkah penghitungan yang dilakukan berdasarkan rumus yang ada. Cara mencari t hitung yaitu:
Nilai t hitung yang didapat sebesar 1,89 » 1,9. Jika dilihat pada tabel (0,05/2) n=8 di buku teks statistic, didapat nilainya 2,306. Daerah kritis untuk t (0,05/2) n=8 yaitu t < - 2,306 dan t > 2,306. Nilai t hitung sebesar 1,9 berada di daerah penerimaan. Ho diterima, maka tidak terdapt korelasi antara peubah ketangkasan jari dan kemampuan mekanikal pekerja.
Berita Peternakan
By agromaspipo
By agromaspipo
PINSAR Gelar Operasi Pasar Telur. Beragam cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-63. Salah satunya seperti yang dilakukan Paguyuban Pedagang Pasar Nusukan (PAPPAN) yang bekerjasama dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Solo, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Sriwedari (FTP UNISRI) dan PINSAR Unggas Nasional wilayah Solo dengan menggelar acara Pasar Rakyat Merah Putih di halaman pasar tradisional Nusukan, Solo.
Dengan banyaknya pasar modern, kita ingin masyarakat, terutama anak-anak mengenal pula pasar tradisional. Sehingga pagelaran ini kami beri tema “Merdeka Bangsaku Kumandang Pasarku”. Selain pengobatan gratis, puncak pagelaran adalah lomba menghias telur khusus untuk anak-anak umur empat sampai tujuh tahun, kemudian dilanjutkan dengan lomba makan telur khusus untuk dewasa. Lomba menghias dan makan telur dimaksudkan untuk edukasi kepada anak-anak dan masyarakat umum akan pentingnya mengkonsumsi telur.
Bahkan, panitia tidak hanya menggelar perlombaan saja, namun juga ada panggung hiburan berupa pertunjukkan tari tradisi dari Sanggar Seni Pasar Nusukan dan Sanggar Candra Kirana, serta dibarengi dengan iringan musik organ tunggal. Sedangkan puncak acara adalah berupa kegiatan Operasi Pasar dengan kegiatan jual telur murah seharga Rp 12.500,-/kg sebagai bentuk sumbangsih sosial peternak ayam yang tergabung dalam PINSAR Solo dan pedagang pasar untuk membantu meringankan beban masyarakat ditengah mahalnya harga sembako di pasaran.
Telur, nutrisi terbaik
Meskipun ilmu pengetahuan membuktikan bahwa telur adalah bahan makanan tunggal yang paling tinggi nilai biologinya, serta sumber nutrisi terbaik dan termurah untuk anak-anak hingga orang tua, namun menurut pengamatan Ketua PINSAR Solo, Robby Susanto, “Di sebagian masyarakat masih ada anggapan yang keliru bahwa telur menyebabkan kenaikan kolesterol darah. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat sadar bahwa telur aman dan bergizi tinggi serta tidak menyebabkan kenaikan kolesterol darah, “tegasnya.
Hari Susu Nasional. Saat ini susu diposisikan salah satu bahan makanan esensial lengkap gizi yang bisa berperan sebagai zat pembakar, zat pembangun, dan zat pengatur. Tiga zat itu sangat diperlukan tubuh setiap harinya. Jadi, susu tidak lagi diposisikan sebagai penyempurna dalam struktur piramida makanan. Susu juga aman dikonsumsi oleh tua-muda, anak-anak balita hingga para lansia, bahkan bagus untuk wanita yang sedang hamil. Mengingat pentingnya peran susu, maka warga dunia memeringati Hari Susu se-Dunia. Tak ketinggalan, meskipun belum resmi dipublikasikan, namun warga Indonesia pun akan memeringatinya, yakni sekitar awal bulan Juni 2009. Hal itu menyertai Hari Osteoporosis Nasional (HON), 20 Oktober yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Bahkan yang terkait osteoporosis telah menorehkan rekor MURI berupa jalan kaki 10.000 langkah di Taman Monas, Jakarta pada 2 Nopember 2008 dengan ikut sertanya Presiden SBY dan ibu negara Ani Yudhoyono. Namun sayangnya, ada tantangan di depan yang menyedihkan, yaitu 70% kebutuhan susu kita diimpor dari luar negeri. Mampukah kita keluar dari keadaan njomplang ini? Dengan segenap kemauan dan keyakinan dari semua pemangku kepentingan bangsa, tentunya kita mantap bersuara lantang: Kita Harus Bisa Mencukupi Kebutuhan Sendiri! Bersama Kita Bisa!
Maju Karena Peternakan. Setiap negara maju hampir bisa dipastikan memiliki peternakan yang maju juga. Namun sayangnya, pemerintah dan orangtua kita kurang menyadari fakta tersebut. Justru kita lebih suka impor ketimbang menjadi bangsa yang mandiri. Dengqn jumlah PTN 81 buah dan PTS sekitar 2600 buah, sebenarnya Indonesia memiliki SDM yang melimpah. Bahkan di masa mendatang, tantangan berada di pundak SDM peternakan untuk bisa mengambil peran aktif memberikan solusi terbaik bagi bangsa.
Saat ini harga BBM dan biaya hidup bertambah mahal, sehingga daya beli masyarakat menurun. Padahal penduduk Indonesia setiap tahunnya bertambah 1,6 – 1,7%. Dengan kenaikan jumlah itu, justru menjadi tantangan bagi para SDM peternakan. Makanya, sedari mahasiswa sangat penting untuk berwirausaha, entrepreneur, selain perlu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan manajerial serta meng-update perkembangan ilmu dan teknologi peternakan terbaru lewat internet. Karena dengan itulah kita bisa menjadi bangsa yang mandiri dan diperhitungkan bangsa-bangsa lain.
Nah, dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM peternakan, pemerintah, instansi/lembaga dan perusahaan telah cukup banyak memberikan beasiswa. Salah satunya adalah Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (KAPGAMA) yang telah memberikan beasiswa bermerk Alumni Mitra Peduli kepada puluhan mahasiswa Fapet UGM.
(http://agromas.wordpress.com/2009/05/05/berita-peternakan/)